Surakarta, Idola 92.6 FM-Selain cakap di bidang kehumasan, sosok satu ini dikenal juga sebagai pendidik dengan mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Sosok guru inspiratif itu adalah Dwi Jatmiko, pendidik dan Koordinator Kehumasan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sekaligus Branding Dai Champions Standardisasi MUI Pusat.
Menurut Jatmiko, Indonesia adalalah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia,red) bukan negara agama, tapi negara Pancasila.
“Ada 6 agama yang harus kita hormati, saling kenal mengenal, sebagai bahasa mudahnya, bahwa kita itu harus menjadi bagian solusi,”tutur Jatmiko yang juga sebagai penceramah bersertifikat MUI kepada radio Idola Semarang, pagi (24/11/2025) tadi.
Pada momentum Hari Pahlawan Tahun 2025, Jatmiko menerima penghargaan atas partisipasinya dalam ajang “Karnaval Komunitas Wayang” yang menjadi bagian dari Pekan dan Gamelan yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan RI.
Jatmiko menyampaikan meskipun SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta berbasis Islam, tapi tidak alergi terhadap gamelan, wayang. “SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, basis Islam tapi tidak alergi gamelan, wayang, kita langsung terlibat. Muhammadiyah tidak anti wayang. Kita punya wayang, dalang kecil, dalang dewasa,”tambah Jatmiko.
Sebelumnya, Jatmiko juga menerima tiga sertifikat pelatihan digital dari program Digital Talent Scholarship 2025 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Menurut Jatmiko, di era saat ini, pentingnya guru dan tenaga kependidikan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman karena sekolah tidak akan maju jika masih terjebak pada sikap konservatif. Perubahan berkemajuan menurutnya harus dimulai dari guru dari kelas tanpa menunggu perintah dan tanpa mementingkan diri sendiri.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Dwi Jatmiko, pendidik dan Koordinator Kehumasan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. (yes/her)

0 comments:
Posting Komentar