EDUAILA.COM - Hari esok adalah ruang misteri yang tidak ada satu manusia pun mampu mengetahuinya secara pasti.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi. Namun, bukan berarti manusia hanya duduk diam, pasrah tanpa ikhtiar.
Dalam ajaran Islam, kita diajarkan untuk selalu berencana, berpikir ke depan, dan melakukan antisipasi. Sebab, menurut sunnatullah, setiap kejadian di dunia ini tidak hadir secara acak atau kebetulan, melainkan memiliki pola, pesan, dan pelajaran.
Apabila kita mampu membaca dan mengenali pola dari suatu peristiwa, maka kita juga dapat memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Inilah yang disebut Management By Anticipation, yaitu manajemen berbasis antisipasi, bukan Management By Accident yang hanya bereaksi ketika sesuatu sudah terjadi. Rasulullah SAW pernah mengingatkan,
“Janganlah kalian masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.” Hadis ini menegaskan bahwa pengalaman adalah sumber pembelajaran, dan manusia seharusnya cerdas membaca pola peristiwa agar tidak mengulangi kesalahan.
Konsep membaca pola ini menuntut ketajaman intuisi dan kejernihan hati. Allah sering mengirimkan tanda-tanda melalui kejadian sehari-hari, hanya saja kita sering tidak menyadarinya. Semakin jernih hati seseorang, semakin mudah ia menangkap pesan di balik kejadian hidup.
Maka, membangun hubungan spiritual dengan Tuhan menjadi kunci dalam mengenali arah hidup.
Dengan membaca pola, kita dapat merancang masa depan yang lebih baik, penuh kesiapan, bukan kepanikan.
Berani menatap hari esok berarti berani merencanakan, memprediksi, dan berikhtiar, sambil tetap bersandar pada kekuasaan Allah. Ikhtiar tanpa tawakal adalah kesombongan, tetapi tawakal tanpa ikhtiar adalah kelalaian.
Hari esok bukan untuk ditakuti, tapi untuk dipersiapkan. Karena Allah telah memberi kita akal untuk berpikir, hati untuk merasa, dan pengalaman sebagai guru terbaik dalam hidup

0 comments:
Posting Komentar